Muslim Manakah Yang Tahu Akan Kitab Zabur?

Diposkan oleh Readquranday pada tanggal 20 Juni 2011

 

Terlalu sering Muslim membantah atau menyerang Injil yang dituduhnya sebagai Injil Palsu. Dilain pihak diakui, ia adalah Firman yang datangnya dari Allah yang sama, dan bahwa Allah menjaga keaslian Taurat dan Injil sebagaimana Allah juga menjagai Al-Quran: Kalimat Allah tidak dapat ditukarkan oleh manusia… Tidak ada perubahan atasnya (6:34, 10:64, 48:23) sebab keseluruhan kitab-kitab adalah dalam Induk Al-Kitab yang tertulis di Lauhul Mahfuzh di sisi Allah itu (Sura 43:4, 85:22), yang baka dan kekal. Adakah manusia yang kerdil dan bejad dapat mencuri dan menghilangkan Kebenaran Firman-Nya? Kalau bisa,tentulah ia bukan Firman yang berasal dari Sorga yang sesungguhnya hanya cukup berfirman “Ada”, dan adalah dia, tanpa ada yang bisa menghalanginya atau meniadakannya!

Jadi pertanyaan sekarang adalah, dimanakah Taurat, Zabur, Injil yang ASLI ISLAMI, jikalau ada tuduhan bahwa apa yang ada sekarang adalah palsu semua, kecuali Quran? Dan siapakah orangnya yang pernah membaca Taurat Islami dan Zabur Islami dan Injil Islami? Musa, Daud dan Yesus jelas tidak mengenal Kitab-kitab tersebut. Juga tidak Muhammad. Hanya ulama Islamlah yang menslogankan-nya demikian! Tetapi apa yang para ulama kita tahu tentang apa yang Muhammad ketahui tentang kitab nabi-nabi Israel?

Khusus kali ini disini, kita hanya simak tentang Zabur saja. Di Quran, kita mendapati bahwa Muhammad hanya menyebut Kitab Zabur sebanyak 3 kali. Dan apa yang dikisahkannya tentang Daud itupun hanya secuil, kabur dan sepele bahkan keliru yang kasat mata!

MAZMUR DAUD DALAM ALKITAB

Aneh, praktis tak ada Muslim yang berani mempertanyakan konten Kitab Zabur, apalagi menyanggahnya sebagaimana mereka gencar menyerang Injil. Apakah itu berarti bahwa Muslim menerima Kitab Mazmur sekarang ini sebagai Zabur Islami? Kalau begitu mereka harus membaca dan mengimaninya seperti yang diperintah-kan Al-Quran (Sura 2:136, 3:84 dll) dan menghadapkan kebenarannya kedepan sebagai Kalimat Allah yang tak boleh disembunyikan. Akan tetapi adakah Muslim yang tahu akan Kitab ajaib ini? Semisal bahwa ia adalah kitab yang paling panjang dalam seluruh Alkitab karena berisi 150 pasal? Bahwa ia bergaya puisi rohani yang sangat indah? Bahwa ia bukan saja terbatas pada kumpulan doa permohonan, dan mazmur pujian, dan nyanyian ucapan syukur? Melainkan juga mencakup ratapan dan pengakuan dosa, serta berisi pengajaran dan hikmat, bahkan NUBUAT tentang keberadaan dan jati-diri Sang Al-Masih sebagai sosok yang tersalib?

O, Nubuat Palsu! Karena Mazmurnya palsu, tidak Islami!… Nanti dulu. Apakah nubuat tentang penyaliban Mesias mungkin dipalsukan oleh kaum Nasrani? Sungguh mustahil! Sebab bila dipalsukan, pastilah kaum Yahudi (yang bermusuhan dengan Nasrani pada zamannya Yesus dst.) tentu sudah akan menelanjangi kejahatan ini dan mempermalukan Nasrani dipanggung dunia. Dan lebih dari itu semua nubuatannya itu tergenapi secara mencengangkan, yang justru membukti-kan kebenarannya yang ilahiah. Tak ada cara manusia dan setan untuk membantah suatu nubuat ilahi yang tergenapi sampai ke detail-detailnya seperti ini!

Mari sejenak kita cermati apa yang diwahyukan Tuhan kepada Daud dalam tuntunan Roh Kudus, khususnya NUBUAT rincinya tentang sosok seorang Al-Masih yang dikhianati, disalibkan mati, namun mendapatkan kebangkitan dirinya dari kematian. Ini semua tergenapi dengan akuratnya oleh Yesus yang datang 1000 tahun kemudian!

“Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku” (Mazmur 41:10).

Nubuat tentang pengkhianatan yang terbukti, bahwa seorang murid Yesus yang ikut makan roti paskah (Yudas Iskariot), ternyata mengkhianatinya sehingga Yesus tertangkap, dan ini menjadi cikal-bakal bagi penyalibannya.

“Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” (22:2)

Kalimat yang paling tragis dan tidak bisa dimengerti sepenuhnya ini telah diserukan dalam ratapan Daud. Daud sendiri juga tidak mengerti, tetapi kata-kata yang persis sama ini – yang bertandakan nubuat – ternyata kelak diteriakkan oleh Yesus di kayu salib menjelang kematiannya. Ia menggenapi tanda yang menunjuk kepada suatu perpisahan antara Roh Kealahan Kristus yang kudus dengan jasad badaniah Yesus yang sedang memikul dosa umat manusia yang ditebus-Nya. Kekudusan Ilahi tak dapat dicampurkan dengan dosa dan kenajisan.

“ …mereka menusuk tangan dan kakiku” (22:17).

Menubuatkan sosok yang akan disalibkan, dengan memakukan tangan dan kakinya, suatu cara penghukuman yang bahkan belum dikenal pada masanya.

”Segala tulangku dapat kuhitung” (22:18).

“Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah” (34:21).

Nubuat bahwa tak ada tulangnya Yesus yang dipatahkan waktu disalib, padahal semua orang lain yang tersalib itu diperintahkan oleh penguasa Romawi agar dipatahkan tulang kakinya demi mempercepat kematiannya.

“mereka menonton, mereka memandangi aku” (22:18).

Nubuat tentang ribuan saksi mata “mutawatir” yang menyaksikan penyiksaan dan penyaliban Yesus, begitu tragis sehingga para penonton hanya sempat melongo. Ayat ini secara khusus ingin membantah dongengan yang menafikan penyaliban Yesus yang hanya berdasarkan klaim satu-satunya ayat, tanpa saksi dan bukti, lihat Qs.4:157. Mana yang shahih?

”Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan” (16:10).

Menubuatkan dirinya Yang Kudus itu tidak terbinasakan, melainkan bangkit dari kematian. Siapa yang bisa bangkit dari kematiannya?

“Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku” (22:19)

Kata-kata apakah ini? Untuk apa ini diwahyukan kedalam Alkitab? Tak ada orang yang mengerti sebelum tiba saatnya! Ternyata itu adalah pakaian dan jubah Yesus yang dicopoti ketika ia disalib. Dan aneh, pakaian Yesus benar dibagi-bagi diantara para perajurit Romawi. Sedangkan jubah Yesus benar tidak dibagi-bagi, tetapi diundi. Nubuat yang tadinya tidak bisa dimengerti ini digenapi seribuan tahun kemudian secara menakjubkan:

“Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian — dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya” (Yohanes 19:23-24).

Nubuat-nubuat tentang penyaliban Yesus telah ditempatkan Tuhan Elohim diantara begitu banyak ayat-ayat-Nya dalam pelbagai Kitab para Nabi yang bahkan tidak dimengerti oleh nabi-nabi yang mengucapkannya sendiri. Ini membuktikan sebuah keaslian! Apalagi keaslian teksnya dikukuhkan dengan penemuan gulungan naskah-naskah tua Qumran 7,5 abad sebelum Muhammad, oleh seorang gembala Arab badui bernama Muhammed edh-Dhib tahu 1947. Sebagai contoh, disini kita petikkan hanya 3 ayat nubuat dari temuan naskah Kitab Yesaya, yang memperli-hatkan diri Al-Masih yang dibantai sebagai kurban-keselamatan bagi umat manusia, namun dibangkitkan seterusnya setelah berkurban (mati):

“Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh…

Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia (tumitnya, lihat Kejadian 3:15) dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturun-annya, umurnya akan lanjut (walau mati dan dikubur, tetapi akan bangkit seterus-nya), dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya” (Yesaya 53:5, 9, 10).

Penggenapan nubuat-nubuat ajaib ini (oleh seorang Yesus) adalah cara Tuhan untuk membuktikan kebenaran Firman-Nya (Yesus) yang terutus. Tidak ada malaikat, setan dan jin manapun yang bisa menolaknya lagi, apalagi manusia!

ZABUR DAUD DALAM AL-QURAN

Diseluruh Quran, Muhammad hanya menyebut Zabur secara jelas sebanyak 3X (Sura 4:163, 17:55, 21:105). Banyak ayat yang diturunkan Allah kepada Muhammad tentang Daud tampak tersisip acak sebagai potongan-potongan dongeng yang tidak jelas apa maksud dan tujuan rohaniahnya, bahkan ditampilkan sangat tidak logis, redundant, dan tidak bermanfaat!

Seperti dongeng tentang burung-burung dan gunung-gunung yang bertasbih berulang-ulang bersama Daud (Sura 34:10, 21: 79).

Juga tentang Allah yang telah melunakkan besi bagi Daud dan mengajarnya untuk membuat anyaman baju besi agar terjaga dalam peperangan (Sura 34:10, 11; 21:80). Karunia melunakkan besi? Sedangkan Allah cukup menghajar musuh Daud tanpa dengan besi!

Atau kisah wahyu Allah yang “sempurna” tentang kedatangan dua tamu tak dikenal dengan memanjat pagar yang sempat mengejutkan Daud, lalu mereka meminta Daud untuk jangan takut, sebab mereka hanya ingin memohon Daud menyelesai-kan persengketaan mereka. Wahyu tak jelas orang-nya dan masalahnya, kenapa perlu langkah yang “menakutkan Daud”, dengan manjat pagar “istana Daud”, untuk mohon keputusan adil dari Daud? Yang di wahyukan hanya satu tuduhan sepihak bahwa ada satu pemiliki 99 ekor kambing betina tetapi merakusi satu-satunya kambing yang dipunyai orang lain (Sura 38:17 ff). Dan Daud ditampakkan begitu naïf dengan membenarkan laporan sepihak. WAHYUKAH?

Muhammad agaknya telah menyontek kisah ini secara keliru dari Alkitab, hasil dengar-dengarannya yang jauh meleset dari kejadiannya. Kisah ini terambil dari peringatan keras Nabi Natan terhadap Daud tatkala ia berzinah dengan Batsyeba (2 Samuel ps.12). Disitu Natan memulai tegurannya dalam bentuk perumpamaan fiktif bahwa ada 2 orang dalam suatu kota, yang satu kaya, yang lain miskin. Orang kaya-raya ini memiliki banyak kambing domba, dan lembu sapi, tetapi masih juga merakusi milik orang miskin yang hanya punya satu anak domba betina… Tetapi rupa-rupanya Muhammad menganggap kisah ini sebagai wahyu sungguhan lalu dinarasikan dengan embel-embel yang kacau dan tidak masuk akal, sehingga wahyunya kehilangan makna, tujuan, dan kredibilitasnya.

Begitu pula kekeliruan kisah pelunakan besi oleh Allah yang Muhammad kenakan kepada Daud. Menurut Kitab Samuel, baju besi, topi tembaga dan pedang yang ditawarkan Saul kepadanya itu justru ditolak oleh Daud karena badannya asing bagi benda-benda logam tersebut (1 Samuel 17:38, 39). Daud maju berperang tanpa baju perang melainkan hanya membawa tongkat, umban dan 5 batu! Bacalah dan bandingkan dengan seksama, dan Anda akan mudah merasakan mana wahyu yang otentik diantara keduanya?

Bahkan banyak Muslim beranggapan bahwa cerita tentang peperangan Daud melawan Goliat (Jalut) adalah bagian dari Zabur. Salah! Mazmur Daud samasekali tidak mengisahkan hal tersebut. Itu ada dalam Kitab Nabi Samuel, yang menulis sejarah Daud! Dan yang paling tak terpuji adalah ketika Muhammad telah memproklamirkan duet Daud dengan Isa putera Maryam yang bersama-sama melaknati orang-orang kafir Israil: “Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam” (Sura 5:78). Tak ada teks Mazmur dan Injil, dan tak ada natur Yesus historis yang pernah melaknati musuh-nya yang terjahat sekalipun! Ayat yang dilontarkan Muhammad ini sungguh sesat dan tak bertanggung jawab. Yesus bukan Isa-Muslim, melainkan Yesus Kristus, yang tetap PERSISTENT memperlihatkan moralnya yang tertinggi kepada para perancang dan penyalib dirinya, ketika dia berkata diatas kayu salib: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34).

Sungguh dilihat dari segi manapun, Muhammad tampak tak tahu apa-apa tentang Zabur Islaminya sendiri, selain buah dengar-dengaran (dongeng) yang tidak berkwalitas wahyu-surgawi, dan tidak bermakna-ilahiah. Jadi seberapa tahunya para Muslim yang telah terlanjur diharuskan untuk mengimaninya

Sumber: bacabacaQuran.com